Menjadi Pahit Oleh Karena Penderitaan Hidup
Kalangan Sendiri

Menjadi Pahit Oleh Karena Penderitaan Hidup

Puji Astuti Official Writer
      3256

Ayub 2:9

Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 79; Ibrani 13; Yeremia 11-12 

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana awal kisah kehidupan Ayub? Dia memiliki kehidupan yang bisa dikatakan sempurna, dia seorang yang saleh, sehat, kaya, dan bijaksana. TIdak hanya itu, ia memiliki keluarga yang bahagia dengan seorang isteri dan 10 orang anak. Ia juga seorang yang berhasil dalam bisnis dan dihormati oleh komunitasnya. 

Namun tiba-tiba, semua itu hancur. Dimulai dengan kematian semua anak-anaknya, kehilangan seluruh hartanya, kesehatannya pun menurun, dan sepertinya tidak ada lagi hal yang baik yang bisa kehidupan berikan untuknya. Rasa sakitnya sangat tak tertahankan, hingga akhirnya isterinya pun menyerah dan berkata kepadanya, "Kutukilah Allahmu dan matilah!" (Ayub 2:9)

Apakah Anda pernah menyerah ketika tekanan hidup begitu tak tertahankan?

Saya percaya, Anda tidak mengalami situasi sehancur Ayub, walau demikian kita bisa mengerti apa yang dirasakan oleh Ayub dan isterinya. Setiap kita pernah mengalami berada di titik terendah kehidupan, dan masalah terlihat sangat besar. 

Bahkan Ayub, dalam penderitaannya pun mengutuki hari kelahirannya (Ayub 3). Ayub dan isterinya menjadi pahit, hingga akhirnya menyerah.

Banyak orang yang mengalami masa sulit menyerah dan memilih untuk menyalahkan atau mencari kambing hitam, dan Tuhan menjadi pihak yang sering disalahkan. Seperti Nyonya Ayub yang marah dan menjadi pahit, dia merasa Tuhan yang salah karena situasi buruk yang ia alami.

Kebenaran yang akan memerdekakan Anda

Kabar baiknya ada tertulis dalam 1 Tawarikh 16:34, “Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”

Mengapa ini kabar baik? Karena kebenarannya adalah Tuhan itu selalu baik, dan Dia mengijinkan segala sesuatu terjadi dalam hidup kita karena kasih-Nya.  

Apa yang kita lihat adalah apa yang sedang kita hadapi saat ini dan apa yang telah berlalu, namun Tuhan melihat kehidupan kita dari awal hingga akhir. Dia melihat dari atas, dan tidak ada yang tersembunyi dari Dia. 

Bukankah akan sangat berbeda ketika kita melihat sebuah pemandangan dari sebuah kamera drone atau ketika kita melihatnya dari atas dengan menaiki helikopter atau pesawat? Ya, kita bisa melihat keseluruhan situasinya. Itulah cara Tuhan melihat kehidupan kita ini. 

Jadi jangan cepat membuat penghakiman, atau suatu keputusan, sekalipun Anda sedang menghadapi jalan kehidupan yang sangat menyakitkan. Janganlah menjadi pahit kepada Tuhan, Dia mengasihi Anda dan pencobaan-pencobaan yang Anda alami tidak pernah melebihi kekuatan Anda (1 Korintus 10:13)

Ayub tahu hal ini, dan dengan segala kesukaran yang ia alami, pada akhirnya ia tetap mengarahkan pandangannya kepada Tuhan. Bahkan ia menjadi semakin dekat dengan Tuhan. Pada akhirnya, kehidupannya dipulihkan bahkan mendapatkan kembali dua kali lipat dari yang hilang. Ia memiliki 10 anak lagi, dan kesehatan, kekayaan dan kehormatan ia terima kembali. 

Kisah kehidupan Anda pun bisa berakhir bahagia, tetaplah berpegang teguh kepada Tuhan dan pengharapan yang ada di dalam Dia. Tuhan sedang bekerja dalam kehidupan Anda seperti yang dituliskan dalam Roma 8:28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Anda sedang dalam pergumulan dan butuh dukungan doa? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan tim doa kami https://bit.ly/InginDidoakan

Anda butuh teman curhat dan membutuhkan pertolongan Tuhan? Klik link dibawah ini untuk konseling dengan konselor kami http://bit.ly/inginKonseling

 

Ikuti Kami